Saturday 21 April 2018

TENANG MERUNGKAI KEKUSUTAN



Al-Ahnaf bin Qais seorang yang tenang, tidak mudah panik, tawaduk dan memiliki sifat penyabar. Beliau pula telah biasa menghadapi kesulitan dan hidup dalam tekanan.

Suatu hari terjadi fitnah di antaRa dua kabilah di sebuah masjid di Kufah. Fitnah tersebut telah membuatkan kedua-dua kabilah menghunus pedang dan memasang anak panah. Suasana semakin hiruk-pikuk. Hampir saja semua kepala berpisah dari jasad.

Maka keluarlah seorang di antara mereka untuk mendapatkan seseorang menjadi pendamai bagi merungkai kekusutan kedua belah pihak yang sedang kegundah-gulana akibat fitnah tersebut.

Ketika peristiwa itu berlaku Al-Ahnaf berada di rumahnya sedang memerah susu kambingnya.

Dia memakai pakaian yang harganya tidak melebihi sepuluh dirham. Badannya kurus, penampilannya berprihatin, tenang dan berwibawa.

Semasa dikhabarkan kepadanya tentang peristiwa yang sedang berlaku di masjid itu beliau hanya berkata:

"Insya Allah, semuanya akan berjalan dengan baik."

Sebelum melihat perbalahan itu, beliau terlebih dahulu bersarapan, seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa. Sarapannya pula hanya sepotong roti kering, minyak, garam dan segelas air.

Dia memulai makan dengan bacaan:

'Bismillah.”

 Setelah selesai makan dia membaca:

“Alhamdulillah.”

Seraya berkata:
  
"Ini roti dari gandum Iraq."

"Minyaknya dari Syam."

"Airnya dari sungai Tigris."

"Garamnya dari Murw."

"Adalah nikmat yang tiada tara."


Kemudian ia pun memakai pakaiannya dan mengambil tongkatnya, lalu berjalan menuju masjid dimana para kabilah sedang berhadap-hadapan dengan senjata masing-masing.

Ketika mereka (orang-orang kabilah itu melihatnya) yang berada di masjid itu, kepala mereka semua tertunduk dan mata mereka menatap ke tanah.

Semuanya mendengarkan kalimat perdamaian yang ia ucapkan.

Akhirnya, ia meminta mereka semua bubar dan semuanya akur melakukan apa yang beliau minta tanpa sebarang bantahan. Kejadian tersebut dengan mudah dapat diselesaikan, fitnah di antara mereka  dapat dihindari dan persengketaan dapat dimuktamadkan secara harmonis.



 


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Your Blog Title

First post's title

Second post's title

Sidebar Gadget title