Tuesday, 13 June 2017

SENYUMLAH SAYANG



Menurut pepatah Arab:


“Jangan terlalu banyak tertawa, kerana terlalu banyak tertawa akan mematikan hati.”


Pepatah yang lain pula berbunyi:


“ Senyummu kala bertemu saudaramu bernilai sedekah.”


Orang Arab suka memuji orang yang murah dengan senyuman dan selalu tampak ceria. Menurut mereka perangai sedemikian  itu merupakan  pertanda kelapangan dada, kedermawanan, kemurahan hati, kemuliaan dan kesejukan hati.

Salah satu nikmat Allah s.w.t. yang diberikan kepada penghuni syurga adalah tertawa. Dan jangan tertawa sinis dan sombong sebagaimana orang-orang kafir.

Sesungguhnya kita sangat memerlukan kepada senyuman, wajah yang ceria, hati yang lapang, akhlak yang menawan, jiwa yang lembut, mesra dan keramahan.

Benarlah yang dinyatakan oleh Nabi s.a.w.:


ان الله اوحى الى ان تواضعوا حتى لا ببغي احد على احد
ولا يفخر احد على احد.


"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawaduk hingga tidak ada seorang pun yang berbuat zalim terhadap orang lain dan tidak ada seorang pun yang berlaku angkuh terhadap orang lain." (Al-Hadith)


Iliyya Abu Madhi, seorang pemuisi hebat mendeklamasikan puisinya:


Dia berkata: "Langit sedih dan terlihat murung."


Aku berkata: "Tersenyumlah! Biarkan kemurungan itu ada di langit!"


Dia berkata: "Keamanan telah merasuk!"


Aku berkata: "Tersenyumlah! Dukacita tidak akan pernah kembali, sebab ia telah mati."


Dia berkata: "Langit di angkasa telah menyatu dalam cinta yang berkobar dalam dadaku dan telah menjadi neraka jahanam. Dia khianati janji setelah merenggut hatiku. Lantas bagaimana aku sanggup tersenyum?"


Aku berkata: "Tersenyumlah dan bersenanglah! Kalau kau tetap bersama kesedihan, akan kau habiskan seluruh umurmu dalam kepedihan!"


Dia berkata: "Perniagaan mendekati kerugian seperti seorang musafir yang hampir mati kehausan atau seperti singa yang haus darah. Dia meludah darah setiap kali menjulurkan lidah."


Aku berkata: "Tersenyumlah! Kau bukanlah penyebab kesembuhannya, kecuali bila kau mahu tersenyum. Apakah ketika orang lain berbuat dosa dan tidur dengan perasaan takut, engkau merasa bahawa engkaulah pendosa itu?"


Dia berkata: "Musuh sedang berada di sekelilingku. Mereka berteriak menakutiku. Bukanlah aku telah tertawan dan apakah musuhku tidak melihatku?"


Aku berkata: "Tersenyumlah! Cacian mereka tidak ditujukan untuk menuntutmu jika kau tidak lebih mulia dan agung daripada mereka?"


Dia berkata: "Musim telah jelas tanda-tandanya tergambar padaku di pakaian dan lukisan, sedang diriku mempunyai kewajiban terhadap kekasihku namun tidak ada satu dirham pun di kedua telapak tanganku. "
  

Aku berkata: "Tersenyumlah! Bukankah kau masih hidup? Kau bukanlah termasuk orang yang tidak mempunyai kekasih."


Dia berkata: "Malam-malamku berlalu dalam kepahitan"


Aku berkata: "Tersenyumlah! Jika kau merasa pahit, semoga orang lain melihatmu sedang bersenandung. Lemparkan kedukaan jauh-jauh dan tetaplah bersenandung.  Apakah dia akan melihatmu jika engkau bernyanyi dengan limpahan dirham atau kau merasa rugi jika engkau  bernyanyi dengan hati berseri-seri? Wahai sahabat, janganlah sampai kesedihan membuat mulutmu  terdiam dan raut mukamu  menampilkan kesihatan. Tersenyumlah ... ! Sesungguhnya bintang-bintang pun tersenyum dan kegelapan akan saling berbenturan. Oleh kerana itu, kita menyukai bintang-bintang."


Dia berkata: "keceriaan tidaklah akan membuat keadaan akan menjadi lebih baik. Ia datang ke dunia ini dan tetap akan pergi walau terpaksa."


Aku berkata: "Tersenyumlah! Selagi hayat di kandung badan selama engkau masih hidup  sebab sudah terlalu lama engkau tidak tersenyum"


Aku berkata: "Senyumlah sayang."





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Your Blog Title

First post's title

Second post's title

Sidebar Gadget title