Wednesday, 22 November 2017

PAGINYA GEMBIRA, PETANGNYA DI DALAM KUBUR



Allah s.w.t. berfirman:


وَلَقَدْ اَهْلَكْنَا مَا حَوْلَـكُمْ مِّنَ الْقُرٰى
 وَصَرَّفْنَا الْاٰيٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ


"(Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitar kalian) yakni penduduk-penduduknya, seperti kaum Tsamud, kaum Ad dan kaum Luth (dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang) maksudnya Kami telah mengulang-ulang hujah-hujah Kami yang nyata (supaya mereka kembali.)" (Quran, surah Al-Ahqaf: 27)


Contoh yang baik adalah keluarga Al-Baramikah, menguasai pentadbiran, sebuah keluarga kaya, suka berpoya-poya, bergelombang dengan kenikmatan tetapi bencana yang menimpa mereka adalah sebuah pelajaran, nasihat dan contoh. Hanya dalam waktu sehari, Harun Ar-Rasyid berjaya menggulingkan mereka.

Mereka lalai, nyenyak tidur dalam selimut kenikmatan, bersenang-lenang dalam taman-taman kemewahan, terbuai-buai melihat fatamorgana-fatamorgana yang disangkanya air, menutupi mata hati melihat musuh-musuh mereka.

Bertahun-tahun kehidupan mereka terbuai dalam kesenangan, hati senang, perut buncit, diselimuti dengan kemewahan, mengabaikan perintah Allah s.w.t.

Pada pagi hari tenang itu, rumah mereka diruntuhkan, istana mereka dihancurkan, tenteranya ditewaskan, oleh tangan-tangan yang dekat dengan mereka.

Semua hak mutlak mereka dirampas, darah mereka ditumpahkan, mereka orang yang dibinasakan dan yang menjadi tawanan dihinakan.

Sejam sebelum mereka dihancurkan, mereka masih sempat berseloka, berdendang, bermadah dan berjalan sombong di atas bentangan kain sutera dengan pingan-pingan yang penuh dengan angan-angan.

Namun tiba-tiba datanglah petaka yang sangat menakutkan lagi sangat menyedihkan menimpa mereka semua yang mengejutkan.

Khayalan mereka tenggelam dalam kenikmatan, terbuai oleh waktu, asyik dengan proksi yang lemah dan mengharap kepada sekutu mendajal.

Hari yang ditetapkan mereka masih boleh bergembira pada pagi harinya, namun pada petang harinya mereka sudah ada di dalam kubur.

Sayonara Al-Baramikah pada hari tidak diduga, ketika Harun Ar-Rasyid dibakar api kemarahan, ia menghunus pedangnya, dibunuhnya Jafar bin Yahya bin Al-Barmaki.

Mayatnya disalib dan dibakar. Semua hartanya disita.

Seorang penyair mengatakan:


"Beginilah musibah yang besar atau lainnya bila datang menimpa dan seperti itulah kejayaan suatu negeri dihancurkan".




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Your Blog Title

First post's title

Second post's title

Sidebar Gadget title