Thursday 19 October 2017

KETENANGAN ADA DI SYURGA



Sesungguhnya orang-orang kafir menginginkan kehidupannya dan ketenangannya hanya di dunia. Oleh sebab itu mereka berkata, sebagaimana yang dinyatakan melalui firman Allah s.w.t.:


  


“Sesungguhnya orang-orang (yang menentangmu) itu sentiasa mencintai (kesenangan dan kemewahan dunia) yang cepat habisnya, serta mereka membelakangkan (tidak menghiraukan bekalan) untuk hari akhirat yang amat berat (penderitaannya kepada orang-orang yang tidak bertaqwa).” (Quran, surah Al-Insan: 27)

Allah s.w.t berfirman:


  

“Dan mereka pula berkata (secara mengejek-ejek): "Wahai Tuhan kami! Segerakanlah azab yang ditetapkan untuk kami, sebelum datangnya hari hitungan amal (yang dikatakan oleh Muhammad itu).” (Quran, surah Sad: 16)

(Dan mereka berkata) sewaktu Allah menurunkan firmanNya, Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya... (Q.S. Al-Haqqah, 19) (Ya Rabb kami! Segerakanlah untuk kami catatan amal kami) yakni kitab catatan amal kami (sebelum hari berhisab) mereka mengatakan hal ini dengan nada yang sinis dan mengejek.

Menurut sebahagian ahli tafsir, maksud ayat ini ialah bahagian harta dan rezeki buat kami sebelum hari kiamat, bukan azab.

Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya:


"Bilakah kita mendapat ketenangan?"


Jawabnya:


"Manakala kamu menginjakkan kakimu di syurga, maka kamu akan merasakan ketenangan."


Seorang pemuda Nigeria yang dipercayai menceritakan bahawa ibunya membangunkannya di penghujung malam, pada sepertiga malam, ia berkata:


"Wahai ibu, saya ingin ketenangan sebentar."


Jawab ibunya:


"Saya tidak membangunkanmu kecuali agar engkau dapat tenang. Wahai anakku, jika engkau telah masuk syurga maka tenanglah (engkau di sana)."


Masruq, salah seorang ulama salaf, sering tidur dalam sujudnya. Maka murid-muridnya berkata kepadanya:


"Apakah engkau sedang menenangkan jiwamu?"


Jawab Masruq:


"Saya ingin menenangkannya."


Sesungguhnya tidak ada waktu rehat sebelum di syurga. Yang ada di dunia ini adalah gangguan, kebisingan, fitnah, peristiwa-peristiwa yang menggerikan, musibah, bencana, sakit, kesedihan, kegundahan, kedukaan dan putus ass. Orang-orang yang memburu ketenangan dengan meninggalkan yang wajib, sesungguhnya mempercepatkan azab dalam erti yang sebenarnya. Ketenangan itu ada dalam diri, dalam pelaksanaan amal kebaikan dan manfaat yang menyeluruh, memanfaatakan waktu sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah s.w.t..

Allah s.w.t. berfirman:




“Bersabarlah (wahai Muhammad) terhadap apa sahaja yang mereka katakan, dan ingatlah akan hamba Kami Nabi Daud, yang mempunyai kekuatan (dalam pegangan agamanya); sesungguhnya ia adalah sentiasa rujuk kembali (kepada Kami dengan bersabar mematuhi perintah Kami).” (Quran, surah Sad: 17)

(Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan) dalam beribadah; tersebutlah bahawa dia sepanjang tahun selalu berpuasa sehari dan berbuka sehari; bangun pada tengah malam untuk melakukan salat, kemudian tidur selama sepertiga malam dan seperenam malam harinya lagi ia gunakan untuk salat (sesungguhnya dia amat taat) yakni selalu mengerjakan hal-Hal yang menjadi keredhaan Allah s.w.t..

  


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Your Blog Title

First post's title

Second post's title

Sidebar Gadget title