Thursday 20 July 2017

JAUHI DIRI DARI SI DUNGU



Firmsn Allah s.w.t.:


وَإِذَا رَأَيۡتَ ٱلَّذِينَ يَخُوضُونَ فِىٓ ءَايَـٰتِنَا فَأَعۡرِضۡ عَنۡہُمۡ حَتَّىٰ يَخُوضُواْ فِى حَدِيثٍ غَيۡرِهِۦۚ 
وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ فَلَا تَقۡعُدۡ بَعۡدَ ٱلذِّڪۡرَىٰ مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ


"Dan apabila engkau melihat orang-orang yang memperkatakan dengan cara mencaci atau mengejek-ejek ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka memperkatakan soal yang lain; dan jika engkau dilupakan oleh Syaitan (lalu engkau duduk bersama mereka), maka janganlah engkau duduk lagi bersama-sama kaum yang zalim itu, sesudah engkau mengingati (akan larangan itu)." (Quran, surah al-An'am: 68)


وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَيۡڪُمۡ فِى ٱلۡكِتَـٰبِ أَنۡ إِذَا سَمِعۡتُمۡ ءَايَـٰتِ ٱللَّهِ يُكۡفَرُ بِہَا وَيُسۡتَہۡزَأُ بِہَا فَلَا تَقۡعُدُواْ مَعَهُمۡ حَتَّىٰ يَخُوضُواْ فِى حَدِيثٍ غَيۡرِهِۦۤۚ 
إِنَّكُمۡ إِذًا مِّثۡلُهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ جَامِعُ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ وَٱلۡكَـٰفِرِينَ فِى جَهَنَّمَ جَمِيعًا


"Dan sesungguhnya Allah telahpun menurunkan kepada kamu (perintahNya) di dalam Kitab (Al-Quran), iaitu: apabila kamu mendengar ayat-ayat keterangan Allah diingkari dan diejek-ejek (oleh kaum kafir dan munafik), maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka sehingga mereka masuk kepada memperkatakan soal yang lain; kerana sesungguhnya (jika kamu melakukan yang demikian), tentulah kamu sama seperti mereka. Sesungguhnya Allah akan menghimpunkan sekalian orang munafik dan orang kafir di dalam neraka jahannam." (Quran, surah an-Nisa: 140)

Rasulullah s.a.w bersabda:


“Perumpamaan teman duduk yang jahat adalah seperti peniup unggun api"


Menurut Imam Ahmad, ATS-TSUQALA' adalah diertikan sebagai ahli bidaah. Pengertian lain adalah orang-orang yang bodoh.

Ada pula memberi pengertian sebagai orang yang memiliki sifat kasar, cenderung menyimpang dari kebenaran, pembohong, penipu, rendah tingkah lakukan.


Nasihat Ulama Tentang Si Dungu


Imam Asy- Syafi'i berkata:


"Jika saya duduk bersama seorang yang bodoh, terasa dunia ini menjadi miring ke arah dia."


Apabila Ibnu Taimiyyah duduk bercampur dengan seorang dungu, maka ia berkata:


"Duduk dalam satu majlis bersama orang-orang dungu mengakibatkan demam semusim."


Manusia yang paling dungu adalah yang sama sekali tidak memiliki nilai-nilai keutamaan dalam dirinya, tidak mempunyai tujuan-tujuan yang jauh ke hadapan, yang selalu memperturutkan keinginan nafsunya dan tunduk dengan kesenangannya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata:


"Jika anda diuji dengan kehadiran seorang yang dungu, bolehlah anda mendekat kepadanya, namun alihkan jiwamu darinya. Setelah itu, menjauhlah dan pergilah dari sisinya. Jangan dengar perkataannya dan berpalinglah darinya hingga Allah memberi keputusan antara anda dan dia."


Ketika Al-A'masy melihat orang bodoh, maka ia pun membaca:


رَّبَّنَا ٱكۡشِفۡ عَنَّا ٱلۡعَذَابَ إِنَّا مُؤۡمِنُونَ


"(Pada saat itu mereka akan merayu dengan berkata): "Wahai Tuhan kami! Hapuskanlah azab ini dari kami, sesungguhnya kami akan beriman!" (Quran, surah Ad-Dukhan: 12)


Seorang penyair berkata:


"Kamu ini sungguh betul-betul dungu. Kalau dilihat kamu ini manusia tetapi tak ubahnya dengan gajah."

"Tidak ada perbezaan dalan hal tinggi pendeknya perawakan suatu kaum kalau keduanya sama-sama seperti kerbau dan udang."





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Your Blog Title

First post's title

Second post's title

Sidebar Gadget title